Senin, 07 Januari 2013

“Mengikir” prestasi dengan mata kuliah Kerja Bangku.

Mungkin bagi yang asing dengan dunia mechanical enginering mata kuliah (pelajaran) di SMK, kerja bangku masih menjadi tabu. Mungkin anda menerka-nerka bahwa kerja bangku itu seperti mendisain bangku atau kursi, atau bahkan malah anda mengira kerja bangku adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dengan duduk di bangku. Tentu saja semuanya tidaklah benar, bahkan kerja bangku diharuskan untuk berdiri dalam waktu yang sangat lama.


Bagi mereka yang sudah mengetahui apa itu kerja bangku bahkan sudah mengalaminya, akan merasakan betapa beratnya mata kuliah ini. Bahkan jika disuruh mengulang belum tentu akan mau.

Kerja bangku biasanya melakukan suatu pekerjaan yang disebut mengikir. Mengikir adalah sebuah proses pembentukan biasanya logam dengan menggesek-gesekan benda kerja dengan alat yang disebut kikir. Contoh misalnya di Diploma Teknik Mesin UGM, para mahasiswa di wajibkan membentuk palu lengkap dengan gagangnya dari sebuah balok besi karatan. Memang kelihatanya biasa saja, tapi karena harus di kerjakan dengan ketelitian sampai 0,05mm mebuat pekerjaan ini sangat sulit. Belum lagi ditambah dengan kerataan dan sudut yang harus pas dan presisi.

Kalau hanya untuk membentuk palu kenapa harus dikikir? Kan sekarang zaman sudah serba otomatis. Apalagi untuk lulusan D3 memangya kita bakalan bekerja menggunakan kikir? Lalu apa maksudnya?

Memang sekarang zaman serba otomatis. Tinggal di bubut mungkin dalam waktu beberapa menit sudah jadi. Jangankan lulusan D3 lulusan SMK pun gak akan nanti bekerja di industri menggunakan kikir. Seperti postingan saya sebelumnya, bahwa proses itu lebih penting dibandingkan dengan hasil. Yang diharapkan bukan hanya palu yang terbentuk, tetapi juga mental,sikap serta pola fikir yang akan terbentuk ketika kita selesai. Ada beberapa hal positif yang diharapkan muncul bagi setiap civitas akademik yang mengambil mata kuliah ini diantaranya adalah.

  1. Menumbuhkan sifat profesionalisme dan ketekunan, karena dalam mata kuliah ini dituntut ketelitian yang sangat tinggi untuk ukuran pekerjaan manual.
  2. Menumbukan sifat optimisme dan pantang menyerah.
  3. Menumbuhkan sifat kejujuran, karena jika ada yang mau membawa benda kerja pulang pun tidak ketahuan, lalu menggerindanya supaya lebih mudah.
  4. Meningkatkan etos kerja, dll.

Pantas saja ditengah perkembangan zaman yang semakin modern mata kuliah ini masih dipertahankan, karena sangat bermanfaat,terutama buat pendidikan karakter. Mahasiswa yang lulus mata kuliah ini bukan hanya yang bdapat menyelesaikan tugasnya, tetapi juga ada perubahan positif setelah menyelesaikanya.

Maju terus engineering Indonesia!!!!!!!

yang mau tukeran link boleh dengan senang hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar